Analisis Bisnis Barbershop dan Tips Memulai Bisnis

Salah satu jenis usaha yang mengalami perubahan signifikan adalah men’s barbershop atau yang sekarang dikenal dengan barbershop. globalobserver.my.id

Dulu, pangkas rambut pria hanya menyediakan jasa potong rambut dan memiliki desain interior yang sederhana.

Namun saat ini bisnis barbershop telah bergeser menjadi lebih modern baik dari segi pelayanan, fasilitas maupun desain interior sesuai selera dan perkembangan zaman.

Dengan demikian pria kini memiliki pilihan yang cukup beragam dalam menentukan potongan rambut yang disukai dan fasilitas yang ingin dinikmati.

Melihat dari banyaknya warung yang didirikan, perkembangan usaha barbershop juga memiliki trend yang baik.

Semakin banyak, semakin mudah bagi kita untuk menemukan barbershop baru dengan konsep modern yang mereka bawa.

Nah, adakah teman-teman di sini dari BFI yang tertarik untuk menjalankan bisnis barbershop? Jika iya, kali ini tim BFI Finance memberikan tips menjalankan bisnis barbershop diantaranya adalah gambaran tentang peralatan, perlengkapan dan kisaran modal yang dibutuhkan.

Semoga artikel ini dapat membantu sobat BFI memulai bisnis barbershop ini. Mari kita lihat bersama!

9 Tips Menjalankan Bisnis Barbershop dari Nol

1. Identifikasi merek dan logo perusahaan

Langkah pertama dalam memulai bisnis pangkas rambut adalah membuat nama merek dan logo. Identitas merek ditentukan oleh logo dan nama perusahaan.

Ciptakan nama bisnis yang mudah diingat yang belum pernah digunakan oleh tempat pangkas rambut lain sebelumnya.

Anda bisa melakukan survey dengan membuat daftar pelaku pangkas rambut di kota anda atau melalui mesin pencari Google.

Setelah memilih nama merek, Anda dapat membuat logo merek. Saat ini sudah banyak jasa pembuatan logo bisnis yang bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan. Mengenai penggunaan logo, usahakan untuk tidak meniru logo perusahaan lain.

2. Tentukan layanan yang ditawarkan

Langkah kedua dalam menjalankan bisnis barbershop adalah menentukan layanan yang akan ditawarkan kepada klien.

Secara umum, layanan pangkas rambut reguler meliputi pemotongan rambut, pijat kepala, dan pengikatan rambut.

Ada juga layanan tambahan seperti menyediakan handuk hangat untuk wajah, memberikan vitamin rambut dan air minum.

Selain melayani penataan rambut, Anda juga bisa menambahkan layanan lain seperti pewarnaan rambut, kumis dan cambang, serta creambath.

Harganya bervariasi sesuai dengan jenis layanannya, tentu saja, dan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain.

3. Ciptakan fasilitas yang nyaman

Selain memberikan pelayanan dasar yang terbaik, Anda juga harus memperhatikan kenyamanan pelanggan dari segi fasilitas yang Anda berikan di barbershop.

Untuk membuat pelanggan nyaman saat menunggu, Anda bisa memasang AC, Wi-Fi dan pemutar musik.

Kebersihan juga harus selalu dijaga dengan baik di ruang perawatan utama dan di toilet. Jika Anda memiliki tema ramah anak, Anda juga bisa menambahkan taman bermain kecil di area ruang tunggu barbershop.

4. Tentukan lokasi barbershop yang strategis

Lokasi usaha barbershop menentukan jumlah pelanggan yang akan datang ke kios Anda. Anda bisa memilih lokasi sesuai target konsumen.

Jika Anda menargetkan klien yang berasal dari kalangan mahasiswa, Anda bisa memilih perusahaan yang berlokasi di dekat kampus universitas.

Jika Anda memutuskan untuk menyasar masyarakat umum, Anda bisa memilih lokasi usaha yang dekat dengan pasar modern/tradisional, arena olahraga dan pusat keramaian lainnya.

Anda dapat memilih untuk menyewa barbershop atau memilikinya. Harga sewa ruko per tahun biasanya ditetapkan mulai dari Rp. Dari 12.000.000 menjadi Rp. 15.000.000, tergantung bidang pekerjaannya.

Bisnis pangkas rambut juga bisa didirikan di rumah lho Sobat BFI jika memiliki lahan kosong yang cukup.

5. Beli peralatan cukur

Setelah itu, Anda bisa mulai merinci dan membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk bisnis barbershop ini. Kisaran biaya yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan cukur adalah sebagai berikut:
1. Alat cukur 2 Rp 350.000 Rp 750.000
2. Sisir rambut 3 Rp 25.000 Rp 75.000
3. Barber Square 3 Rp 65.000 Rp 195.000
4. Halaman Pelanggan 3 Rs 45.000 Rs 135.000
5. Kaleng semprot 3 Rp 20.000 Rp 60.000
6. Gunting Rambut 3 Rp 50.000 Rp 150.000
7. Gunting Sasak 3 Rp 75.000 Rp 225.000
8. 1 set handuk kecil (12 pcs) 1 Rp 180.000 Rp 180.000
9. 1 bungkus klip buaya ukuran besar (isi 10) 1 Rp 18.000 Rp 18.000
10. 1 pak klip buaya mini (isi 10) 1 Rp 12.000 Rp 12.000
11. Tempat sabun 3 rupiah 5.000 rupiah 15.000
12. Razor 3 Rp20.000 Rp60.000
13. Sapu dan Pengki 1 Rp 50.000 Rp 50.000
14. Sikat 3-Bristle Rp 25.000 Rp 75.000
15. Isi ulang alat cukur 20 Rp 3.000 Rp 60.000
Total Rp 2.060.000.000

6. Pembelian peralatan barbershop

Selain membeli peralatan potong rambut, Anda juga membutuhkan beberapa peralatan penunjang di barber room.

Di bawah ini adalah peralatan yang dibutuhkan dan kisaran biaya untuk menjalankan bisnis barber shop:

Item No. Kuantitas Harga/Q Total
1. Cermin Besar 2 Rp 785.000 Rp 1.570.000
2. Cermin kecil 3 Rp 35.000 Rp 105.000
3. Kursi Barber 3 Rp 1.850.000 Rp 5.550.000
4. AC 1.5 PK 1 Rp 5.000.000 TL 5.000.000
5. Kursi tunggu 2 Rp 800.000 Rp 1.600.000
6. Jadwal 1 Rs 300.000 Rs 300.000
Total Rp 14.125.000.000
7. Perhitungan biaya operasional bulanan

Biaya operasional merupakan biaya yang timbul untuk menjalankan operasional usaha barbershop setiap bulannya. Rincian biaya operasional barbershop adalah:

Jumlah biaya total
1. Biaya air Rs 300.000/bulan
2. Biaya listrik Rp 350.000/bulan
3. Biaya karyawan Rs 2.000.000/bulan
4. Biaya sewa gedung Rp 1.000.000/bulan
5. Biaya tak terduga Rs 300.000/bulan
Total Rp 3.950.000.000

Biaya gaji karyawan disesuaikan dengan jumlah karyawan. Sebagai permulaan, Anda dapat mempekerjakan 2 hingga 3 karyawan sesuai dengan kebutuhan Anda.

8. Persiapan biaya promosi/pemasaran

Biaya lain dari bisnis barbershop yang tidak boleh diabaikan adalah biaya promosi atau pemasaran.

Di era modern saat ini, kegiatan pemasaran online dapat dilakukan tanpa meninggalkan pemasaran offline juga.

Membuat akun di media sosial seperti Instagram dan Facebook sangat penting untuk menjadi kompetitif saat ini.

Media sosial sangat dibutuhkan untuk meningkatkan eksistensi bisnis barbershop di mata konsumen.

Konsumen pertama-tama akan mempelajari merek Anda, dan mencari ulasan dan harga melalui media sosial.

Jika Anda menjalankan promosi media sosial secara organik, tentunya biaya promosi yang dikeluarkan jauh lebih rendah.

Atau, Anda dapat memanfaatkan fitur iklan berbayar yang ditawarkan oleh Instagram dan Facebook.

Anda dapat menyesuaikan biaya sesuai dengan kebutuhan dan lamanya iklan Anda ditampilkan. Minimal biaya iklan di Instagram dan Facebook bisa dijalankan dengan budget Rp 20.000 per hari.

Untuk biaya pemasaran offline, Anda bisa menyiapkan uang untuk biaya pembuatan brosur yang bisa dibagikan atau ditempel di tempat-tempat tertentu.

Siapkan dana untuk cetak brosur sekitar Rp. 300.000. Sedangkan jika Anda memutuskan untuk menggunakan iklan media sosial, Anda bisa menyiapkan budget Rp 300.000 per bulan.

Oleh karena itu, total biaya pemasaran yang dibutuhkan dalam bisnis barber shop ini bisa berkisar Rp 600.000.

9. Analisis laba dan titik impas bisnis barbershop

Misalkan harga pisau cukur adalah Rp. 40.000, bisa melayani 15 pelanggan per hari, maka omzet per hari adalah Rp. 40.000 x 15 = Rp. 600.000 Jadi, omzet bulanan adalah Rp 600.000 x 30 = Rp 18.000.000.

Rincian total biaya awal yang diperlukan untuk memulai bisnis barber shop adalah:

Jumlah biaya total
1. Biaya alat cukur adalah Rs 2.060.000
2. Biaya peralatan Rp 14.125.000
3. Biaya operasional Rp 3.950.000
4. Biaya promosi adalah Rs 600.000
Total Rp 20.735.000

keuntungan bersih per bulan:

Volume Bisnis – Biaya Operasional per bulan = Rp 18.000.000 – Rp 3.950.000 = Rp 14.050.000

Poin acara istirahat:

(Modal Awal: Laba Bersih per bulan) = (Rp2.060.000 + Rp14.125.000 + Rp600.000): (Rp18.000.000 – Rp3.950.000) = Rp16.785.000: Rp. 14.050.000 = 1,19

 

Jadi, dengan asumsi total pendapatan bulanan Rp 18.000.000 dan modal awal Rp 16.785.000, modal awal Anda akan kembali investasi dalam waktu sekitar 1 bulan.

Leave a Comment